Hai anak Adam, sesungguhnya KAMI telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah sebagai perhiasan. Pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari pada kekuasaan ALLAH. Mudah-mudahan kamu selalu ingat. (Al-a'raaf : 26 )
Menurut Abdur Rahman bin Aslam, bertakwa kepada ALLAH SWT dengan menutup auratmu bermaksut berpakaian takwa. Peraturan berpakaian yang diperintahkan-NYA ialah menutup auratmu, sekaligus menjadikan takwa sebagai perhiasan. Maka, akan terbangunlah perasaan dan sikap berkaitan dengan nikmat berpakaian untuk menutup auratmu dan menghiasinya dengan penampilan yang sesuai.
Setelah kedua jenis pakaian ini terhubung antara menutup aurat fisikal dengan aurat hati itu berada seiring, maka akan terbitlah rasa malu dan jijik untuk menunjukkan aurat, yaitu telanjang dari segi membuka aurat tubuh serta telanjang daripada rasa malu dan takwa kepada-NYA.
Menutup aurat dan berpakaian karena rasa malu bukanlah semata-mata tradisi atau kebiasaan hidup sebagaimana yang dicanangkan oleh pihak zionis. Pihak ini juga mendorong manusia supaya menekan rasa malu sejauh mungkin, karena kononnya ia akan menghancurkan kemanusiaan dan menyekat kebebasan untuk sukses.
Islam secara jelas telah mengatakan yang menutup aurat dan rasa malu itu sebenarnya adalah fitrah yang diciptakan-NYA pada diri manusia. Diberitahukan kepada manusia serta diberikan kemampuan bagi melaksanakannya dengan potensi-potensi dan rejeki bagi mereka yang mentaati perintah-perintahnya.
Sesungguhnya nikmat berpakaian dan menutup aurat ini amatlah besar buat kita untuk melindungi kemanusiaan kita agar tidak terjerumus ke dalam tradisi binatang. demikian besar cinta-NYA kepada kita
Sesungguhnya nikmat berpakaian dan menutup aurat ini amatlah besar buat kita untuk melindungi kemanusiaan kita agar tidak terjerumus ke dalam tradisi binatang. demikian besar cinta-NYA kepada kita
Mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Al-A'raaf : 26)Sedangkan perhiasan manusia adalah menutup tubuh, manakala perhiasan binatang adalah bertelanjang. Apa yang sedang berlaku sekarang ialah musuh islam berjaya mengembalikan manusia ke zaman jahiliah yang sudah dibersihkan oleh Rasulullah SAW. Kini manusia kembali ke zaman binatang , dunia yang bangga dengan bertelanjang dan merasa ketinggalan jika masih berhiaskan malu serta menutup aurat. Ini berpuncak dari hilangnya keyakinan kepada sang pencipta lalu tidak lagi mengingat nikmat-NYA yang memelihara dan melindungi mereka.
Hai anak adam, janganlah sekali kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia meninggalkan dari keduanya pakaian untuk memperlihatkan auratnya. Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. Sesungguhnya KAMI telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang yang tidak beriman. Apabila mereka melakukan erbuatan keji, mereka berkata"kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu dan ALLAH menyuruh kami mengerjakannya" katakanlah "Sesungguhnya ALLAH tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan keji. mengapa kamu mengada-adakan terhadap ALLAH apa yang tidak kamu ketahui?" katakanlah "TUHANku menyuruh menjalankan keadilan" dan (katakanlah), 'Luruskan muka (diri) mu setiap sholat dan sembahla ALLAH dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-NYA. Sebagaimana DIA telah menciptakan kamu pada permulaannya (demikian pulalah) kamu akan dikembalikan kepada-Nya. sebagian diberi-NYA petunjuk dan sebagian lagi telah pasti kesesatan baginya. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan pelindung (mereka) selain ALLAH dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk' (Al-A'raaf : 27-30)Melalui peringatan tersebut, dapat dirasakan rasa cinta dan nikmat anugerah wahyu-NYA terhadap hamba-NYA yang beriman dengan memerintahkan kita menutup aurat serta menghiasi diri. DIA juga memberi peringatan supaya kita tidak tunduk kepada setan yang mencintai gaya hidup yang menjerumuskan diri ke lembah fitnah yang pernah diperlakukan terhadap adam dan hawa di surga.
0 komentar:
Post a Comment