Home » » Rasakan nikmatnya memberi

Rasakan nikmatnya memberi

Written By Unknown on Friday, 10 October 2014 | 07:58

Pepatah mengatakan "Orang berbudi kita berbahasa, orang memberi kita merasa". Falsafah di balik ungkapan keramat warisan bangsa kita ini ialah hidup bahagia, kita harus berbudi, berbudi bahasa, berbudi pekerti dan berakal budi.Maka terciptalah "Orang memberi kita merasakan".


Merasakan keindahan budi 'memberi' bila orang tersebut faham bahwa perbuatan memberi itu mendorong untuk saling membantu. Nikmat membantu ini hanya dirasai oleh orang yang mengamalkan kebiasaan memberi itu sendiri. Rasa yang tidak boleh diungkap dengan kata-kata karena kesannya hanya terasa di dalam jiwa, terpapar sebagai akhlak serta nurani, lalu muncul perasaan lapang dada, tenang, damai dan tenteram.

Bila masanya kita merasakan nikmatnya memberi? bila kita berada dalam kesedihan dan kesunyian, lalu kita pergi membantu orang lain yang memerlukan bantuan sama ada melalui kata-kata atau perbuatan.Pasti kita akan bertemu dengan perasaan tenteram dan damai dihati. Berbuat baik bermakna memberi saham pahala pada tubuh kita dan menempah tiket ke surga.

Kita boleh memulai dengan memberi senyuman, pujian, teguran yang positif, meredakan orang yang sedang marah atau menangis,menjadi tempat untuk berbagi rasa dengan teman kita atau siapapun, bersedekah pada yang memerlukan, menolong orang yang tertimpa musibah atau dizalimi, merawat orang yang sakit ataupun menemani teman yang sunyi akibat kehilangan insan tersayang. Selepas melakukan ini semua, pasti kita akan merasakan kebahagiaan dalam kehidupan.

Membantu orang lain itu sebenarnya membantu diri kita sendiri. Kita akan merasakan bahwa membantu itu ibarat memakai minyak wangi yang bukan saja mengharumkan diri pemakai, tetapi juga memberi rasa nyaman kepada orang di sekitar kita. Rasa nyaman itu ibarat "Senyuman memberi minuman kepada anjing yang sedang manis si gadis cantik kepada pria idaman"

Bantuan yang kita berikan akan membantu mencerahkan wajah kita yang kusam, melapangkan emosi berat yang di tanggung dan menjadi jamu mujarab kepada yang lagi sakit. Oleh karena itulah senyuman dikatakan sedekah tanpa bayaran yang termasuk amal jariyah walaupun dilemparkan kepada orang yang miskin akhlak atau musuh.

Bayangkan, telah dikisahkan tentang pelacur yang haus saja di janjikan ALLAH Yang Maha Pengampun dengan surga seluas langit dan bumi. Apa lagi kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan oleh ahli ibadat. Pastinya DIA menghadiahkan rasa lapang, rasa puas dan rasa bahagia yang tidak terungkap dengan kata-kata seperti yang di janjikan-NYA :

"Padahal tidak ada seorangpun memberi suatu nikmat kepadanya yang harus dibalas. Tetapi (dia memberi semata-mata) karena mencari keredhaan RABBnya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan" (QS. Al-Lail : 19-21)
Jika itu yang dihadiahkan-NYA kepada orang yang suka membantu, maka kita yang sedang mencoba membujuk perasaan akibat kesedihan dan kepiluan ini mestilah akan menempuh kebahagiaan tanpa perlu berbelanja besar dengan membuat banyak kunjungan, mengulurkan bantuan serta menolong meringankan beban orang lain yang ada disekitar kita

semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda  
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kisah-kisah teladan Islam dan motivasi hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger