Home » » Dialog Rasulullah SAW dan Sahabat Tentang Penyakit Hati

Dialog Rasulullah SAW dan Sahabat Tentang Penyakit Hati

Written By Unknown on Friday, 22 August 2014 | 00:13


Kalau hati sudah teracuni, banyak penyakit yang bakal muncul di kemudian hari. Racun-racun itu banyak macamnya, di antaranya adalah berlebih-lebihan (banyak) bicara atau fudhulul kalam.

Dikatakan bahwa belumlah bisa istiqomah iman seseorang sebelum istiqomah lisanya.Maka lurus dan istiqomahnya hati dalam memegang keimanan itu dimulai dari lisan yang istiqomah. Oleh karena itulah di dalam agama islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak banyak bicara tanpadi sertai dzikir kepada Allah SWT, karena akan mengakibatkan kerasnya hati. di dalam salah satu hadits shahih  Rasulullah SAW pernah bicara kepada sahabat Mu'adz:
"Apakah engkau mau aku tunjukkan yang menjadi landasan itu semua ( ibadah-ibadah )?" 
"Baik, ya Rasulullah"  jawab Mu'adz
kemudian Rasulullah bersabda "cegahlah ini" ( sambil mengisyaratkannya menggunakan jarinya pada mulutnya).
Lalu mu'adz berkata: "Ya Rasulullah. apakah kita akan di mintai tanggung jawab dari apa yang kita ucapkan?"
kemudian Rasulullah SAW bersabda:

"Kamu wahai Mu'ad. tidaklah seseorang akan di telungkupkan wajah dan punggungnya ke dalam neraka melainkan karena hasil dari lisannya." ( Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi )

"Ada dua lubang yang paling banyak memasukkan manusia kedalam neraka, yaitu mulut dan kemaluannya." ( HR Ahmad, At-Tirmidzi )

Dan takkala Uqban bin Amir bertanya kepada Rasulullah: " Ya Rasulullah, apakah sesuatu yang menyelamatkan kita?"
Kemudian dijawab oleh rasulullah : "Tahanlah olehmu lisanmu"

Lalu dalam kesempatan lain Rasulullah SAW bersabda :
" Barang siapa yang dapat memberi jaminan kepadaku dari apa yang ada diantara jenggot dan kumisnya ( lisan ) dan kedua pahanya ( kemaluannya )maka aku jamin untuknya syurga" ( HR, Al-Bukhari )

Maksud dari hadits ini adalah, Barang siapa yang bisa memelihara apa yang ada diantara bibirnya, yaitu mulut dan\semua perkataanya yang tidak bermanfaat dan bisa menjaga apa yang ada diantara kedua pahanya, yaitu farji agar tidak diletakkan di tempat yang tidak dihalalkan Allah, maka jaminanya adalah Syurga baginya.

Kemudian dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan beriman kepada hari Akhir, hendaklah berbicara yang baik atau agar ia diam" ( HR. Al-BUkhari dan Muslim)

Dan didalam suatu riwayat dari Abu Hurairah Rasulullah SAW pun bersabda :
"Sebagian dari tanda bagusnya islam seseorang apabila ia bisa meninggalkan ucapan yang tidak berguna baginya." berkata sahl: "Barangsiapa yang masih suka bicara yang tidak berguna maka ia tidak layak dikatakan Shiddiq."

Apalagi bila ucapan ucapan seseorang sampai menyakiti orang lain, maka belum bisa dijadikan jaminan iman yang dimilikinya. Sebagai mana sabda Rasulullah SAW :"Demi Allah, tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman." kemudian ditanyakan siapakah gerangan yang engkau maksud  wahai Rasulullah? "Orang yang menjadikan tetangganya tidak aman lantaran kejahatanya." Jawab Rasulullah


Hati yang tidak mengenal dengan RabbiNya, tidak melakukan ibadah sesuai dengan apa yang diperintahNya, dicintai dan  diridhoiNya, bahkanselalu menturutkan nafsu dan syahwatnya kerta kenikmatan dan hingar-bingarnya dunia,walaupun ia tahu bahwa itu sangat dimurkai dan dibenci oleh Allah SWT. Ia tak pernah peduli saat memuaskan nafsu dan syahwat dirinya itu diridhoi atau dimurkaiNya, dan ia menghambakan dirinya dalam segala bentuk selain Allah. Apabila ia mencintai maka cintanya karna nafsunya.apabila ia membenci maka bencinya karna nafsunya, maka nafsunya sangat berperandalam dirinya, dan lebih ia cinta dari pada ridha Allah.

Dengan demikian maka hendaklah seorang mukmin mencukupkan dirinya dari ucapan yang tidak berguna seperti berdusta, sukamengadu domba , ucapanya yang keji,hibah, namimah, suka mencela,menyakiti orang lain dan lain sebagainya. dan itu semua adalah Racun-Racun Hati. dan apabila seseorang banyak melakukan hal tersebut maka hatinya akan teracuni dan bila hati sudah teracuni maka lambat laun akan menyebabkan penyakit hati

Ketahuilah bahwa semua maksiat dalam bentuk apapun adalah merupakan racun bagi hati, penyebab sakitnya hati bahkan juga penyebab matinya hati. Abdullah Ibnu Mubarak berkata "Meninggalkan dosa dan maksiat dapat menjadikan hidupnya hati, dan sebaik-baiknya jiwa adalah jiwa yang mampu meniadakan perbuatan dosa dalam dirinya."


Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kisah-kisah teladan Islam dan motivasi hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger