Home » » Tukar Kegagalanmu Menjadi Sebuah Anugerah

Tukar Kegagalanmu Menjadi Sebuah Anugerah

Written By Unknown on Sunday, 12 October 2014 | 07:10

Berani gagal bermakna pintu kesuksesan sedang terbuka karena kita akan merasakan lonjakan semangat untuk mengubah kehidupan yang ada. Langkah yang diatur selepas jatuh akan lebih rapi karena kita pernah mengalaminya dan tidak mau jatuh sekali lagi di tempat yang sama. Apa lagi jika kita menggenggam keras perintah ALLAH SWT.
Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat ALLAH kecuali orang kafir. (Yusuf :87)
Mana mungkin kegagalan boleh membuat manusia jatuh kafir, sedangkan mereka belum mampu berpisah dengan nikmat pemberian-NYA yang terlalu banyak. Semua ini mampu mendorong mereka untuk bersyukur atas segala  nikmat  tersebut seperti yang di firmankan-NYA dalam surat ibrahim:
Dan jika kamu mau menghitung-hitung nikmat ALLAH niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. (Ibrahim :34)
 Ini karena, hanya DIA saja yang berkuasa mutlak untuk menyempurnakan nikmat lahir dan batin, seperti yang diterangkan dalam surat Luqman :
Dan DIA menyempurnakan untukmu nikmat-NYA lauhir dan batin. (Luqman : 20)
Nikmat yang melimpah ruah tanpa henti mampu menjadikan perahu hidup kita, tidak berhenti berkayuh meskipun setelah dipaksa setelah singgah di pelabuhan kegagalan. Ia terjadi karena kita masih penuh rasa yakin dan punya bekalan yang cukup untuk terus berkayuh ke pelabuhan harapan yang namanya kesuksesan.

Kita masih punya nikmat yang namanya hidup, nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat kedua tangan dan nikmat kedua kaki yang masih setia menjalankan tubuh walau berat sekalipun. Kaki tetap mampu melangkah karena masih ada nikmat air, makanan dan udara. Malah, kita masih punya modal teragung yang namanya hidayah ALLAH SWT.

Oleh karena itu, bila bertemu dengan kegagalan. sambutlah dengan ucapan salam perkenalan dan bersahabatlah agar kita mampu belajar memperbaiki diri dari guru yang tidak berkata-kata ini. Tapi dalam diam, kegagalan terus mendidik kita. Pertama, kegagalan mendesak kita untuk memikir dan memilih akhirat atau dunia. Memilih akhirat sebagai matlamat akan mampu memacu hidup dengan cita-cita dan azam yang lebih tinggi.

Perasaan ingin memperbaiki kegagalan yang melimpah di hati akan menyuburkan minat untuk bekerja keras dan memikirkan jalan yang terbaik. emosi akan menjadi kendaraannya dan hati menjadi petunjuk sehingga tanpa disadari semakin bahagia dengan cobaan-NYA, makin dekat pada-NYA dan semakin mekar serta berakar kebahagiaan yang mampu menepis halangan dalam perjalanan membaiki kehilafan diri.. lalu muncul sikap berhati-hati dengan memungut pesan berharga dari ulama salaf ini.
Bawalah cita-citamu itu hanya ke satu arah yaitu bertemu ALLAH SWT, berbahagia di akhirat dan damai dalam limpah cinta abadi-NYA.
Semua cita-cita yang hanya berfokus kepada dunia tidak ada artinya karena muara yang ditujunya hanya untuk meraih kedudukan, nama, jabatan, harta, keluarga, istana besar dan rumah mewah. kesemua ini akan menyebabkan rasa kecewa yang lebih berganda karena ia akan binasa di dunia dan tidak mampu di masukkan dalam tempat jenazah kita yang bernama liang lahat. Semuanya itu hanya mampu memuaskan nafsu, perut dan syahwat semata, tetapi tidak dapat memuaskan DIA Sang Pencipta.

Lalu akibatnya mereka akan sama dengan orang munafik yang tidak mau berperang bersama rasulullah SAW disebabkan cuaca panas. Lalu DIA menegur mereka dengan peringatan ini
Katakanlah:  ''Api neraka jahanam itu jauh lebih panas dari panas di dunia ini'' (At-Taubah : 81)
Oleh karena itu, jika kita ingin berhenti memburu cita-cita maka kita sudah dimasukkan dalam kategori oran lalai, malas dan memulai hidup yang kosong. Mereka diserang penyakit bimbang dan cemas karena terlalu banyak masa yang tidak terisi dengan aktivitas yang berguna. Akhirnya mereka yang berputus asa tidak berbuat apa-apa kecuali berangan-angan kosong belaka.

Jangan sampai kegagalan membuat kita berduka cita, lalu malas beribadah, enggan berjuang lagi dan putus harapan terhadap rahmat-NYA. Paling membimbangkan timbul sikap berburuk sangka kepada-NYA. Ini amat merugikan sekali karna pesan-NYA jelas
"Berdoalah kamu kepada-KU, niscaya akan AKU perkenankan bagimu" (Al-Mukmin : 60)
Jika ini janji-NYA, Ia pasti akan ditunaikan, karena DIA tidak pernah ingkar janji pada makhluk-NYA. Akhirnya dipesankan agar bersabar karena ia lebih memberi kedamaian dari kesedihan, manakala ketabahan itu pula lebih membantu melihat hidup dengan kacamata yang positif.


 

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kisah-kisah teladan Islam dan motivasi hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger