Home » » Nasehat indah untuk Wanita

Nasehat indah untuk Wanita

Written By Unknown on Sunday, 24 August 2014 | 23:07

Wasiat seorang ibu kepada anak perempuannya.


Pesan ibu kepada anak perempuanya

Diriwayatkan Asma binti Khatijah Al-Farzari berpesan kepada anak perempuanya sisaat pernikahannya, "Sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan yang tidak engkau ketahu, juga menuju hamparan teman yang engkau belum merasa rukun dengannya. Oleh karena itu, jadilah engkau sebagai bumi baginya, maka ia akan menjadi langit untukmu, jadilah engkau hamba hamparan baginya, niscaya ia akan menjad tiang untukmu. Jadilah engkau hamba sahaya baginya, maka niscaya ia akan menjadi hamba untukmu. Janganlah engkau meremehkannya, karena niscaya dia akan membencimu, dan janganlah engkau menjauh darinya karena dia akan melupakanmu. Jika ia mendekat denganmu maka dekatkanlah dirimu. Jagalah hidungnya, pendengaranya, dan matanya. Janganlah ia mencium sesuatu darimu kecuali wewangian dan janganlah ia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik."

Pesan Amamah binti Harits kepada anak perempuannya saat pernikahan,

Amamah bin Harits berpesan kepada anak perempuannya tatkala membawanya kepada calon suaminya, "Wahai anak perempuanku !. Bahwasanya jika wasiat ditinggalkan karena suatu keistimewaan atau keturunan maka aku menjauh darimu. Akan tetapi, wasiat merupakan pengingat bagi orang yang mulia dan bekala bagi orang yang berakal. Wahai anak perempuanku !. JIka seorang perempuan merasa cukup terhadap suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan hajat kedua orang tua kepadanya, maka aku adalah orang yang paling cukup dari semua itu. Akan tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki diciptakan untuk perempuan. Oleh karena itu, wahai anak perempuanku !, Jagalah sepuluh perkara ini :

  • Pertama dan Kedua : Perlakuan dengan sifat qana'ah dan mu'asyarah melalui perhatianyang baik dan ta'at, karena pada qana'ah terdapat kebahagiaan kalbu, dan pada ketaatan terdapat keridhaan Tuhan.
  • Ketiga dan Keempat : Buatlah janji dihadapannya dan beritrospeksilah dihadapanya, jangan sampai ia memandang jelek dirimu, dan janganlah sampai ia mencium darimu kecuali mencium wewangian.
  • Kelima dan Keenam : Perhatikanlah waktu ia makan  dan tenangkanlah  ia tatkala tidur, karena panas kelaparan sangat menjengkelkan dan gangguan tidur bmenjengkelkan.
  • Ketujuh dan ke Delapan : Jagalah harta dan keluarganya. Dikarenakan kekuasaan dalam harta artinya pengaturan keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga artinya perlakuan yang baik
  • Kesembilan dan Kesepuluh : Janganlah engkau sebarluaskan  rahasianya, serta jangan engkau langgar peraturanya . Jika engkau menyebarluaskan rahasianya berarti engkau tidak menjaga kehormatanya. Jika engkau melanggar perintahnya berarti engkau merobek dadanya.


Bahwasanya keagungan baginya yang paling besar adalah kemuliaan yang engkau  persembahkan untuknya, dan kedamaian yang paling besar baginya adalah perlakuanmu yang baik. Ketahuilah .bahwasannya engkau tidak merasakan hal tersebut, sehingga engkau mempengaruhi keinginannya terhadap keinginanmu (baik hal yang engkau sukai atau yang engkau benci). Jauhilah menampakkan kebahagiaan  dihadapannya jika ia sedang risau, atau menampakkan kesedihan tatkala ia sedang gembira.

Tatkala ibnu Al-Ahwash membawa anak perempuanya kepada amirul mukminin Utsman bin Affan Ra, dan orang tuanya telah memberinya nasihat. Utsman berkata, " pondasi mana saja, bahwasanya engkau mengutamakan perempuan dari suku Quraisy, karena mereka adalah perempuan yang paling pandai memakai wewangian daripada engkau. Oleh karena itu, perliharalah dua perkataan : Nikahlah dan pakailah  wewangian dengan menggunakan air hingga wangimu seperti bau yang di timpa hujan."

Seorang perempuan berasiat kepada anak perempuannya seraya berkata: " Wahai anakku, janganlah engkau lupa dengan kebersihan badanmu, karena kebersihan badanmu menambah kecintaan suamimu kepadamu. kebersihan rumahmu dapat melapangkan dadamu, memperbaiki hubunganmu, menyinari wajahmu sehingga menjadikanmu selalu terlihat cantik, dicintai, serta dimuliakan di sisi suamimu. Selain itu , disenangi keluargamu, kerabatmu,para tamu, dan setiap orang yang melihat kebersihan badan dan rumah akan merasakan ketentraman dan kesenangan jiwa."



Dikutip dari buku : risalah Ilal Arusain Wa FAtawa Az-Zawash Wa Muasyaratu An-nissa
Disusun ulang oleh : ahmad ramadhan
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kisah-kisah teladan Islam dan motivasi hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger